Reuni Kami (Ikang Fawzi & Marissa Haque)

Dari UI (Universitas Indonesia), (Usakti) Universitas Trisakti, (Unika Atma) Universitas Katolik Atmajaya, (UGM) Universitas Gajah Mada, IPB (Institut Pertanian Bogor), OU (Ohio University), SMA Negri 8, SMA Negri 3, SMP Negri 73, SD Nasional Palembang, Sekolah Indonesia di Tokyo, dan lain sebagainya...

Ikang Fawzi dalam Tahun Pertama di FISIP-Universitas Indonesia

Ikang Fawzi dalam Tahun Pertama di FISIP-Universitas Indonesia
Angkatan '79, Ikang Fawzi dalam Tahun Pertama di FISIP-Universitas Indonesia

Kekasihku dari Dulu hingga Kini, Ikang Fawzi dalam 25 Tahun Hidupku

Kekasihku dari Dulu hingga Kini, Ikang Fawzi dalam 25 Tahun Hidupku
Kekasihku dari Dulu hingga Kini, Ikang Fawzi dalam 25 Tahun Hidupku

Reuni Pertautan Hati Kami, Setahun Dua Kali Merayakan Pernikahan (Ikang & Icha)

Reuni Pertautan Hati Kami, Setahun Dua Kali Merayakan Pernikahan (Ikang & Icha)
Dalam Setahun Dua Kali Ikang Fawzi & Marissa Haque Merayakan HUT Pernikahan, yaitu Pernikahan pada: (1) 3-7-1986; dan (2) 12-4-1987

Ikang Fawzi dalam "Panggil Aku Valina" (Karya adjie Soetama)

Berumah Tangga's Style Addie MS dan Ikang Fawzi dalam REUNI 2010

Berumah Tangga's Style Addie MS dan Ikang Fawzi dalam REUNI 2010
Serupa Tapi Tak Sama, Pasca 25 Tahun Berikutnya, Gaya Berumah Tangga's Style dari Addie MS dan Ikang Fawzi

Minggu, 22 Agustus 2010

Ayah Ikang & Panggung Musik Pemuda Tahun 1984: Marissa Haque di Cafe Halaman, Bandung

Sebelum tampil dipanggung Sabuga ITB bersama grup REUNI, suamiku Ikang Fawzi menggigil berat karena demam akibat sakit thypusnya belum sembuh.

Memaafkan segala kesalahannya dalam berinteraksi dengan teman-teman lamany yang sempat menorehkan luka dalam dihatiku. Ikhlas... bismillaaaah...

Ada yang menarik dari kejadian di Bandung saat itu. Yaitu ketika saya dan Ridha (salah seorang vokalis REUNI) menemukan poster Panggung Musik Pemuda tahun 1984 diruang belakang sang pemilik Cafe Halaman--yang juga pemilik studio musik tempat Ikang Fawzi suamiku latihan sebelum manggung. Didalam poster tersebut ada nama Ikang Fawzi suamiku sebagai salah seornag penyanyi muda andalan yang kala itu sedang naik daun. Ketika poster tersebut kutunjukkan padan suamiku, ada semburat rasa bahagia kulihat pada wajahnya.

Memang musik adalah nafas hidup suamiku. Namun diusia kami berdua yang sudah tidak muda lagi, adakalanya REUNI yang dinikmatinya menostalgiakan seluruh kejadian dimasa lalu yang tak selamanya kusetujui. Termasuk berbagai pertemuan Ikang fawzi suamiku dengan mantan calon istri yang dulu sangat dicintainya bernama Christine Panjaitan. Termasuk juga kesukaan Vina Panduwinata sahabat suamiku yang sangat hobi menggerayangi seluruh bagian tuibuh suamiku kalau dia sedang bercanda dan berdiskusi dengan suamiku. Kebiasaan buruk VIna yang takl kusuka tersebut dilakukan kala saya ada maupun sedang tidak ada bersama Ikang. Sangat menyebalkan!

Duh! Vina Panduwinata bukan tipe perempuan yang peka hati serta peka perasaan. Walau saya adalah salah seorang penggemar lagu dan suaranya, namun disaat tertentu saya merasa benar-benar tak menyuakainya! Selain mengangap dirinya selalu sebagai the centre of universe, Vina saya duga tak pernah peduli bahwa lelaki didalam aksinya itu adalah suami orang! Sementara istri dari lelaki tersebut ada yang merasa terhina dan marah besar seperti yang apa sedang saya rasakan saat ini.

Ah... sudahlah... dunia ini tidak seperti selembar daun kelor. Apalagi sedang dibulan Ramadhan penuh berkah ini. Semoga saja semuanya dimaafkan-Nya... Allahu Akbar!

Photo: Ayah Ikang yang Demam Kena Thypus & rasa Kasihku padanya: Marissa Haque